Weton Jodoh yang Dilarang: Panduan dan Solusi Menurut Primbon Jawa

Bagi masyarakat Jawa, memahami weton atau hari kelahiran seseorang tidak hanya membantu mengenal karakter diri, tetapi juga menentukan kecocokan dengan pasangan hidup. Berdasarkan Primbon Jawa, terdapat pasangan-pasangan weton tertentu yang dianggap tidak harmonis jika dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Artikel ini akan membahas beberapa pasangan weton yang disarankan untuk tidak menikah, serta solusi tradisional bagi mereka yang telah terlanjur menikah.

Pasangan Weton yang Tidak Dianjurkan Menikah

Menurut Primbon Jawa, beberapa kombinasi weton memiliki karakter dan neptu yang jika digabungkan berpotensi menghadirkan konflik dalam pernikahan. Berikut ini beberapa pasangan weton yang sebaiknya tidak disatukan dalam pernikahan.

1. Weton Minggu Legi dan Senin Pahing

Pasangan weton Minggu Legi dan Senin Pahing dianggap kurang cocok karena menghasilkan neptu dengan jumlah 14. Dalam perhitungan Primbon Jawa, jumlah ini masuk ke kategori padu, yang menandakan pasangan ini berpotensi mengalami banyak perdebatan dan konflik. Sebagai solusi, pasangan ini disarankan untuk melakukan komunikasi yang baik atau mempertimbangkan upacara ruwatan untuk mencegah dampak negatif.

2. Weton Kamis Kliwon dan Jumat Wage

Orang yang lahir pada Kamis Kliwon dan Jumat Wage memiliki jumlah neptu yang jika digabungkan menghasilkan angka 17. Angka ini masuk dalam kategori pegat, yang artinya pasangan berisiko menghadapi perpisahan atau perceraian jika tidak ada usaha saling memahami. Tradisi Jawa menyarankan pasangan ini untuk selalu menjaga harmoni dan menghindari konflik besar.

3. Weton Selasa Legi dan Rabu Pon

Pasangan dengan weton Selasa Legi dan Rabu Pon memiliki neptu total 13, yang masuk dalam kategori sujanan. Artinya, pasangan ini seringkali diuji dengan kecurigaan dan ketidakpercayaan. Hubungan yang penuh prasangka ini rentan dengan konflik, terutama terkait masalah kesetiaan. Jika telah menikah, pasangan ini bisa mengadakan ritual bangun nikah atau memperbarui akad agar rumah tangga menjadi lebih harmonis.

4. Weton Jumat Legi dan Minggu Pahing

Pasangan Jumat Legi dan Minggu Pahing memiliki jumlah neptu 25, yang masuk dalam kategori tinari. Kombinasi ini dianggap tidak membawa keberuntungan, karena sering mengalami kesulitan ekonomi atau masalah pekerjaan. Dalam Primbon, pasangan ini disarankan untuk selalu berusaha keras dan melakukan ruwatan guna melindungi dari pengaruh buruk.

Solusi bagi Pasangan Weton yang Tidak Dianjurkan

Jika pasangan telah menikah dan baru mengetahui ketidakcocokan weton mereka, terdapat beberapa tradisi Jawa yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketidakcocokan tersebut. Berikut adalah beberapa solusi tradisional yang bisa dilakukan.

1. Melakukan Upacara Ruwatan

Upacara ruwatan adalah tradisi Jawa yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari pengaruh buruk atau kutukan. Dalam konteks pernikahan, ruwatan diyakini dapat menetralkan pengaruh negatif dari weton yang tidak cocok. Biasanya, ruwatan dilakukan dengan beberapa ritual dan sesaji khusus untuk mengundang energi positif.

2. Melakukan Bangun Nikah

Tradisi bangun nikah adalah memperbarui akad nikah bagi pasangan yang dianggap mengalami hambatan dalam rumah tangga. Dalam budaya Jawa, bangun nikah dipercaya bisa memperkuat ikatan pernikahan dan menghilangkan pengaruh buruk weton yang tidak cocok. Ritual ini biasanya dilakukan dengan prosesi yang mirip pernikahan ulang.

3. Menjalin Komunikasi yang Baik dan Saling Menghormati

Meskipun solusi tradisional sering kali digunakan, penting bagi pasangan untuk menjalin komunikasi yang baik dan saling menghormati satu sama lain. Dengan komunikasi yang terbuka, pasangan dapat memahami perbedaan yang ada dan bekerja sama untuk menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Pentingnya Melihat Weton dalam Konteks Modern

Walaupun tradisi perhitungan weton masih dipercaya sebagian masyarakat, di era modern ini banyak pasangan yang lebih memilih untuk fokus pada komunikasi, kepercayaan, dan kesetiaan dalam hubungan mereka. Perhitungan weton dapat digunakan sebagai panduan, namun tidak sepenuhnya menentukan masa depan suatu hubungan. Setiap pasangan memiliki dinamika unik mereka sendiri, dan keberhasilan hubungan lebih banyak ditentukan oleh usaha bersama dalam menjaga keharmonisan.

Demikianlah beberapa pasangan weton yang dianggap kurang cocok dan solusi yang bisa dilakukan. Meskipun pandangan ini berdasarkan tradisi Jawa, tidak ada salahnya untuk tetap menghormati nilai-nilai modern dalam hubungan. Kesuksesan pernikahan lebih ditentukan oleh kerja sama, komunikasi, dan pengertian antar pasangan.

Baca Juga: 15 Warna Rambut yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Perempuan Habis Berhubungan Badan