Mengenal Trauma Bonding: Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasinya

Apakah Anda atau orang terdekat Anda pernah merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, tetapi sulit untuk keluar? Fenomena ini dikenal sebagai trauma bonding. Banyak orang yang mengalami hubungan penuh kekerasan atau manipulasi tetap bertahan karena adanya ikatan emosional yang kuat dengan pelaku. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang trauma bonding, bagaimana cara mengenali tanda-tandanya, serta cara untuk keluar dari hubungan yang berbahaya ini.

Apa Itu Trauma Bonding?

Trauma bonding adalah keterikatan emosional yang terbentuk antara korban dan pelaku kekerasan dalam hubungan yang berulang kali mengalami siklus kekerasan dan penyesalan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Patrick Carnes, Ph.D, CAS pada tahun 1997.

Ikatan ini terjadi karena pelaku seringkali menunjukkan dua sisi berbeda, yaitu perilaku kasar dan sikap penuh kasih sayang secara bergantian. Siklus ini membuat korban sulit untuk meninggalkan hubungan karena mereka terus berharap bahwa pelaku akan berubah dan kembali menjadi orang yang baik seperti di awal hubungan.

Penyebab Trauma Bonding

Trauma bonding dapat terjadi karena beberapa faktor psikologis dan sosial, di antaranya:

  • Siklus kekerasan yang berulang: Pelaku sering melakukan kekerasan, lalu meminta maaf, menunjukkan kasih sayang, dan mengulang kekerasannya kembali.
  • Manipulasi emosional: Pelaku bisa membuat korban merasa bersalah, takut, atau bertanggung jawab atas hubungan yang rusak.
  • Love-bombing: Di awal hubungan, pelaku mungkin menunjukkan kasih sayang berlebihan, yang membuat korban sulit percaya bahwa mereka bisa melakukan kekerasan.
  • Ketergantungan emosional: Korban sering kali merasa bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa pelaku karena sudah terbiasa dengan hubungan tersebut.
  • Mekanisme pertahanan otak: Saat menghadapi kekerasan, otak dapat berusaha melindungi korban dengan mengingat momen-momen indah dan mengabaikan bagian yang menyakitkan.

Tanda-Tanda Trauma Bonding

Berikut beberapa tanda seseorang mengalami trauma bonding:

1. Sulit Meninggalkan Hubungan yang Beracun

Korban seringkali menyadari bahwa hubungan tersebut berbahaya, tetapi tetap bertahan karena merasa takut, bingung, atau masih memiliki harapan bahwa pelaku akan berubah.

2. Membela Pelaku Kekerasan

Orang yang mengalami trauma bonding cenderung membela pasangan mereka di depan orang lain dan menutupi kekerasan yang mereka alami.

3. Selalu Memaafkan dan Kembali ke Pelaku

Setelah mengalami kekerasan, korban seringkali mudah luluh saat pelaku meminta maaf atau menunjukkan sikap manis. Siklus ini terus berulang tanpa ada perubahan nyata.

4. Merasa Takut atau Cemas Jika Harus Pergi

Korban mungkin merasa takut kehilangan pasangan mereka atau khawatir tidak bisa hidup sendiri setelah meninggalkan hubungan tersebut.

5. Menyalahkan Diri Sendiri

Korban bisa merasa bahwa mereka yang bersalah atas kekerasan yang terjadi, sehingga terus berusaha "memperbaiki" hubungan dengan cara yang tidak sehat.

Cara Keluar dari Trauma Bonding

Meskipun sulit, seseorang bisa terbebas dari trauma bonding dengan beberapa langkah berikut:

1. Sadar dan Akui Masalahnya

Langkah pertama adalah mengakui bahwa Anda berada dalam hubungan yang tidak sehat. Tuliskan pola perilaku pasangan Anda dalam jurnal untuk memahami bagaimana siklus kekerasan terjadi.

2. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Penting untuk menyadari bahwa Anda bukan penyebab kekerasan yang terjadi. Pelaku bertanggung jawab atas tindakan mereka, bukan Anda.

3. Batasi atau Putuskan Kontak

Jika memungkinkan, hentikan komunikasi dengan pelaku. Jika Anda merasa kesulitan, cobalah secara bertahap dan mintalah dukungan dari teman atau keluarga.

4. Cari Dukungan dari Orang Terdekat

Berbicaralah dengan teman, keluarga, atau orang yang Anda percaya. Mereka bisa memberikan perspektif luar yang lebih objektif.

5. Konsultasi dengan Profesional

Psikolog atau terapis dapat membantu Anda mengatasi trauma, menetapkan batasan yang sehat, dan membangun kembali kepercayaan diri.

6. Bangun Kemandirian

Mulailah mencari aktivitas atau hobi baru yang dapat meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri Anda. Fokus pada pertumbuhan diri akan membantu Anda lebih kuat secara emosional.

Bagaimana Membantu Orang yang Terjebak Trauma Bonding?

Jika Anda memiliki teman atau anggota keluarga yang mengalami trauma bonding, berikut beberapa cara untuk membantu mereka:

  • Jadilah pendengar yang baik: Biarkan mereka berbicara tanpa menghakimi atau menyalahkan.
  • Berikan dukungan emosional: Yakinkan mereka bahwa mereka tidak sendirian dan ada orang yang peduli.
  • Bantu mereka mencari bantuan profesional: Ajak mereka untuk mempertimbangkan terapi atau konseling.
  • Hindari paksaan: Jangan memaksa mereka untuk segera keluar dari hubungan tersebut, karena proses ini membutuhkan waktu.

Kesimpulan

Trauma bonding adalah fenomena psikologis yang membuat korban merasa terikat dengan pelaku kekerasan dalam hubungan yang tidak sehat. Siklus kekerasan dan manipulasi emosional membuat korban sulit untuk pergi, meskipun mereka menyadari dampak buruknya.

Untuk keluar dari trauma bonding, korban harus menyadari situasi mereka, berhenti menyalahkan diri sendiri, membatasi kontak dengan pelaku, dan mencari dukungan dari orang terdekat atau profesional. Jika Anda mengenal seseorang yang terjebak dalam trauma bonding, berikan dukungan dan dorong mereka untuk mencari bantuan.

Baca Juga: Life Hack Sepatu Kebesaran: Tips Ampuh Agar Sepatu Pas di Kaki